Pendeteksi Telur Busuk



 

   1. Tujuan [kembali]

1. Untuk mengetahui dan memahami prinsip sensor mq2

2. Untuk mengetahui dan memahami prinsip sensor LDR

3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip sensor loadcell

4. Untuk mengetahui dan memahami prinsip PIR sensor

2. Untuk mengetahui pengaplikasian sensor mq2, sensor LDR, PIR sensor, loadcell sebagai pendeteksi telur busuk dan mengetahui kuaitas telur dengan menggunakan juga gerbang logika, flip-flop, dan encoder decoder


    2. Alat dan Bahan [kembali]

         2.1. Alat [kembali]

            1. Voltmeter DC


            2. Ground



            3. Power Supply

    

        2.2. Bahan [kembali]

             1. Resistor



Datasheet Resistor



            2. Sensor Gas MQ-2

Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog.


Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:

1. Catu daya pemanas : 5V AC/DC

2. Catu daya rangkaian : 5VDC

3. Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen

4. Keluaran : analog (perubahan tegangan)

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.


1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.

2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.

3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.

4. Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.

            3. Motor DC





            4. Gerbang XOR

            5. Dioda


            6. Gerbang AND

IC 7411 berisi tiga gerbang AND dengan tiga input dari keluarga Transistor Transistor Logic

Konfiugurasi pin:

- Vcc : Kaki 14

 - GND : Kaki 7

- Input : Kaki 1, 2, 3, 4, 5, 9,10,11 dan 13

- Output : Kaki 6, 8,  dan 12



            7. Logic state

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan  input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

            8. Flip flop

D Flip Flop(D FF) adalah suatu perangkat FF yang memiliki satu input (D) seperti gambar


            9. OP-AMP


            10. Potensiometer

Berfungsi untuk mengatur tegangan dengan menaikan atau menurunkan resistansi.


            11. Transistor NPN




            12. LED



            13. LDR

Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

·         Tegangan maksimum (DC): 150V

·         Konsumsi arus maksimum: 100mW

·         Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ

·         Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)

·         Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms

·         Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius.


            14. IC 4026

IC 4026 adalah 16-pin CMOS 7-segmen counter dari seri 4000. Jika input clock diberikan pulsa maka akan menghasilkan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan pada layar 7-segmen.


            15. Gerbang Logika NOR IC 7402

 Spesifikasi:

·         Tegangan Suply: 7 V

·         Tegangan input: 5.5 V

·         Beroperasi pada suhu udara 0 sampai +70 derjat

·         Kiasaran suhu penyimpanan: -65 derjat sampai 150 derjat celcius.

Konfiugurasi pin:

·         Vcc : Kaki 14

·         GND : Kaki 7

·         Input : Kaki 2, 3, 6, 8, 9, 11, dan 12

·         Output : Kaki 1, 4, 10, dan 13

Data Sheet IC 7402:


            16. Inverter (NOT)

Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran)

Spesifikasi IC inverter yang dijual dipasaran:

Adapan IC inverter gerbang logika NOT yang tersedia yaitu :

·         TTL Logic NOT Gates

·         74LS04 Hex Inverting NOT Gate

·         74LS14 Hex Schmitt Inverting NOT Gate

·         74LS1004 Hex Inverting Drivers

·         CMOS Logic NOT Gates

·         CD4009 Hex Inverting NOT Gate

·         CD4069 Hex Inverting NOT Gate



            17. 7 Segment Cathoda

Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. 

Data Sheet Seven segment:


        18. PIR Sensor

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Spesifikasi:  

    1. Sudut deteksi 120 derajat.
    2. Rentang deteksi 7m.
    3. Ukuran: 32x24mm
    4. Output sinyal sakelar TTL output sinyal tinggi (3,3V), output sinyal rendah (0,4V).
    5. Waktu pemicu dapat disesuaikan 0,3 detik hingga 10 menit.
    6. Umumnya digunakan dalam perangkat anti-pencurian dan peralatan lainnya.
    7. Modul terpaksa diatur ke pemicu yang dapat digunakan kembali
    8. Tegangan kerja 4,5 hingga 20V

  1. Pengatur Waktu Jeda : Digunakan untuk mengatur lama pulsa high setelah terdeteksi terjadi gerakan dan gerakan telah berahir. *
  2. Pengatur Sensitivitas : Pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR *
  3. Regulator 3VDC : Penstabil tegangan menjadi 3V DC
  4. Dioda Pengaman : Mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC dengan GND
  5. DC Power : Input tegangan dengan range (3 – 12) VDC (direkekomendasikan menggunakan input 5VDC).6. Output Digital : Output digital sensor
  6. Ground : Hubungkan dengan ground (GND)
  7. BISS0001 : IC Sensor PIR
  8. Pengatur Jumper : Untuk mengatur output dari pin digital


            19. Load Cell

Sensor beban ini bekerja ketika diberikan beban atau berat di dalam inti besinya, maka secara otomatis mengalami perubahan nilai resistansi. Sensor beban mempunyai empat kabel yang mana dua kabel memiliki fungsi untuk eksistensi dan dua kabel lainnya berguna sebagai sinyal keluaran.

Ini banyak dipergunakan pada timbangan elektronik yang menerapkan prinsip tekanan dan memanfaatkan sensor strain gauge. Secara khusus terdiri dari satu ataupun beberapa strain gauge dan ditempelkan di batang logam yang berbentuk cincin.

Jumlah dari strain gauge di dalam sensor beban dapat disesuaikan pada kebutuhan. Strain gauge di load cells dibuat dari foil grid berupa kawat tipis dengan ukuran panjang dan dilakukan penyusunan secara zig-zag.

Pada strain gauge melakukan pengukuran pada perubahan yang memiliki pengaruh kepada strain sebagai sinyal listrik, dikarenakan perubahan yang efektif terjadi di beban hambatan kawat listrik.

Output sinyal listrik pada umumnya disediakan dan diurutkan pada beberapa millivolt san memerlukan amplifikasi oleh penguat instrumentasinya sebelum bisa dipergunakan.

Output dari pemantauan perubahan pada kondisi bisa ditingkatkan guna menghitung gaya yang akan diterapkan guna perbaikan dan pemantauan kondisinya. Banyak jenis slot/se; beban yang termasuk ke dalam slot/sel beban hidrolik.

Strain gauge adalah bagian paling penting di dalam sensor beban yang memiliki fungsi mendeteksi besarnya perubahan pada dimensi jarak yang diakibatkan suatu elemen gaya. Strain gauge umumnya dipakai di dalam pengukuran presisi gaya, tekanan, berat, perpindahan, torsi, dan kuantitas mekanis yang lain.

Selanjutnya dikonversi ke dalam energi tegangan pada anggota mekanis. Strain gauge bisa menghasilkan perubahan terhadap nilai tahanan yang proporsional yang mana perubahan jangka strain gauge mempunyai dua tipe dasar yaitu:

Terikat (bonded)

Bonded strain gauge yang mana seluruh bagiannya terpasang di elemen gaya (force member) memakai semacam bahan perekat. Ketika elemen gaya tadi meregang, maka strain gauge bisa memanjang.

Tidak terikat (unbonded)

Unbonded strain gauge mempunyai salah satu sudut akhir yang dapat dipasang di elemen gaya serta sudut akhir dan satunya lagi akan dipasang di pengumpul gaya/force collector.

Persyaratan tadi akan digunakan dalam menguji kelayakan sistem strain gauge pada aplikasi tertentu yang mana konstanta dari kalibrasi strain gauge haruslah stabil yang artinya tidak akan berubah terhadap temperatur, waktu, dan faktor lainnya.

Ketelitian dari pengukuran regangan yaitu ± 1μs serta di daerah regangan ± 10 %, untuk ukuran standarisasi strain gauge, yakni tebal wo harus kecil panjang 1o dan.

Fungsi Load Cell

Fungsi dari sensor beban ini tergolong banyak, akan tapi bisa dikelompokkan berdasarkan pada jenisnya. Adapun fungsi sensor beban yang didasarkan pada fungsinya sebagai berikut ini.

  • Menimbang bench scale yang caranya dipasang ke bagian tengah platform timbangan (sensor beban single point).
  • Diaplikasikan ke floor scale (sensor beban shear beam).
  • Dipakai dalam menimbang truk yang caranya menekan pada bagian atasnya (sensor beban compress) ataupun dengan cara menekan sisi tengahnya (sensor beban ended).
  • Menimbang barang yang tergolong cukup berat dengan lebih akurat (sensor beban S)



3. Dasar Teori [kembali]

 1.  MQ2

Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke.

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang  mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.



            2. Resistor

Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Rumus dari Rangkaian paralalResistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I

Cara membaca resistor:


            3. Transistor NPN

Termasuk dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor sebenarnya kepanjangan dari Transfer dan Varistor. Mengenal karakteristiknya transistor terbagi dua kategori ialah  Bipolar Junction Transistor (BJT)  dan Unipolar Transistor. Kerja transistor pada dasarnya difungsikan sebagai saklar elektronik (Switching) dan penguat sinyal (Amplifier).

Jenis Transistor:

1.      Bipolar Junction Transistor (BJT)

Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda sehingga menghasilkan transistor jenis NPN atau Katoda dengan katoda yang menjadi transistor jenis PNP. 

 2. Unipolar Junction Transistor (UJT)

Pada transistor UJT hanya satu polaritas saja yang dijadikan carier/pembawa muatan arus listrik, yaitu elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis transistor UJT tersebut. Karena prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek medan listrik, maka transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET (Field Efect Transistor) atau Transistor Efek Medan.

Karakteristik:


            4. Op-amp

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).

            5. Motor

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.


            6. LDR Sensor

LDR (Ligh Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya tergantung pada intensitas cahaya. LDR di buat dari bahan Cadium Sulfida yang peka terhadap cahaya. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tidak ada cahaya mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini hambatan LDR mampu mencapai 1M ohm, akan tetapi pada saat LDR mendapat cahaya hambatan LDR akan menurun menjadi beberapa puluh ohm saja.

Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram pada LDR menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi pengantar arus yang kurang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.

Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor atau bisa disebut juga LDR memilki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang. LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Saklar cahaya otomatis adalah salah satu contoh alat yang menggunakan LDR. Akan tetapi karena responsnya  terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak digunakan pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara drastis. Rangkaian elektronik yang dapat digunakan untuk LDR adalah rangkaian yang dapat mengukur nilai resistansi dari LDR tersebut. Dari hukum ohm, diketahui bahwa:

Dengan V adalah beda potensial antara dua titik, I adalah arus yang mengalir di antara-nya, dan R adalah resistansi di antara-nya. Lebih lanjut dikatakan pula bahwa nilai R tidak bergantung dari V ataupun I. Sehingga, jika ada perubahan nilai resistansi dari R, maka nilai tegangan V-nya pun akan berubah. Jika beda potensial di-set tetap, maka perubahan resistansi hanya akan mempengaruhi besar arusnya. 

Karakteristik Sensor LDR

Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

·                  Tegangan maksimum (DC): 150V

·                  Konsumsi arus maksimum: 100mW

·                  Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ

·                  Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)

·                  Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms

·                  Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius.


            7. Seven Segment

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.

Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.

Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk  dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.


            8.  Diode

Diode (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Berikut ini adalah fungsi dari dioda antara lain:

·          Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.

·          Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.

·          Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel DC untuk sinyal AC.

·          Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator

·          Untuk penyearah

·          Untuk indikator

·          Untuk alat menggandakan tegangan.

·          Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo. 

Simbol dioda adalah :


Untuk menentukan arus zener (IZ), berlaku persamaan :


Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur (reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Kondisi dioda pada area ini adalah tembus atau menghantar dan tidak menghambat. Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik.

            9. LED

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).


            10. Potensiometer

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :

·          Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

·          Element Resistif

·          Terminal

Jenis-jenis Potensiometer

1.    Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.

2.     Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

3.  Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya. 

Fungsi-fungsi Potensiometer

·          Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.

·          Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply

·          Sebagai Pembagi Tegangan

·          Aplikasi Switch TRIAC

·          Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser

·          Sebagai Pengendali Level Sinyal

            11. Inverter NOT (IC 74HC05)

Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT berikut.

Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.

Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan) bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1".

            12. Gerbang And

AND adalah suatu gerbang yang bertujuan untuk menghasilkan logika output berlogika 0 apabila salah satu, sebagian atau semua inputnya berlogika 0 dan sebaliknya output berlogika 1 apabila semua inputnya berlogika 1.

            13. IC 4026

IC 4026 adalah 16-pin CMOS 7-segmen counter dari seri 4000. Jika input clock diberikan pulsa maka akan menghasilkan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan pada layar 7-segmen. IC ini untuk menyederhanakan penggunaan dekoder desimal ke biner atau 7-segmen decoder pada rangkaian counter/pencacah, tetapi hanya terbatas digunakan untuk menampilkan (desimal) digit 0-9. Output dari 7 segmen adalah active ‘high” sehingga dibutuhkan 7 segmen yang komon katoda (negatif). Sedangkan tabel berikut menggambarkan output yang diberikan oleh IC saat diberikan pulsa clock:



            14. D flip-flop

D flip-flop merupakan pengemangan dari RS flip-flop, pada D flip-flop kondisi output terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi. Data flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF sehingga lebih mudah dalampenyebutannya. Data flip-flop merupakan dasar dari rangkaian utama sebuah memori penyimpan data digital. Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2 buah yaitu R (reset) dan S (set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga pada Data flip-flop menjadi 1 buah input saja yaitu input atau masukan D (data) saja. Model modifikasi RS flip-flopmenjadi D flip-flop adalah dengan penambahan gerbang NOT (Inverter) dari input S ke input R pada RS flip-flop seperti telihat pada gambar dasar D flip-flop berikut.

Gambar diatas memperlihatkan Data flip-flop yang dilengkapi denganmasukan enable/clock. Fungsi input enable/clock diatas adalah untuk menahan data masukan pada jalur Data (input D) agar tidak diteruskan ke rangkaian RS flip-flop. Prinsip kerja dari rangkaian Data flip-flop dengan clock diatas adalahsebagai berikut.

1. Apabila input clock berlogika 1 “High” maka input pada jalur data akan di teruskan ke rangkaian RS flip flop, dimana pada saat input jalur Data 1 “High” maka kondisi tersebut adalah Set Q menjadi 1 “High” dan pada saat jalur Data diberikan input 0 “Low” maka kondisi yang terjadi adala Reset Q menjadi 0 “Low”.

2. Kemudian Pada saat input Clock berlogika rendah maka data output pada jalur Q akan ditahan (memori 1 bit) walaupun logika pada jalur input Data berubah. Kondisi inilah yang disebut sebagai dasar dari memori1bit.

            15. Gerbang Logika XOR (IC 4030)

Gerbang Ex-OR adalah kombinasi dari gerbang-gerbang logika yang komplek yang digunakan untuk membentuk rangkaian logika aritmatika, komparator dan rangkaian untuk mendeteksi error. Gerbang logika Ex-OR disimbolkan seperti pada gambar berikut ini.

Dalam bentuk aljabar Boolean, logika Ex-OR dapat dituliskan seperti berikut ini.

Gerbang logika Ex-OR biasanya digunakan untuk membuat rangkaian operasi  aritmatika dan perhitungan khusus Adder dan Half-Adder. Gerbang logika Ex-OR dapat berfungsi sebagai “carry-bit” atau sebagai kontroller inverter, di mana salah satu input melewatkan data biner dan input lainnya berfungsi sebagai pemberi signal kontrol.

Tabel kebenaran untuk logika Ex-OR adalah


            16. Gerbang Logika NOR (IC 7402)

Gerbang NOR atau "NOR GATE" merupakan pengembangan dari gabungan kombinasi gerbang OR dan gerbang NOT. Gerbang ini juga memiliki dua input dan 1 satu keluaran, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar simbol dan tabel kebenaran dibawah.

Pada gerbang logika NOR, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NAND adalah tanda tanbah (+) dan bar (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.

Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOR. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NOR akan menghasilkan output logika 1 bila semua inputnya memiliki logika 0" sedangkan " Gerbang NOR akan menghasilkan keluaran logika 0 bila salah satu input atau semua input memiliki logika 1".

Secara singkat, sama halnya dengan gerbang AND. Output gerbang NOR merupakan kebalikan ouput gerbang OR, jadi cukup mengingat gerbang OR saja lalu membaliknya.

 Jenis Gerbang Logika NOR :



Berdasarkan gambar diatas ekspresi Boolean untuk gerbang NOR 4 input yaitu :

Seperti hanya gerbang logika NAND, gerbang NOR umumnya disebut juuga sebagai gerbang universal, hal ini dikarenakan gerbang NOR dapat menghasilkan berbagai jenis gerbang logika lainnya seperti halnya gerbang NAND. Dengan menghubungkannya secara bersama-sama, maka gerbang NOR juga dapat membentuk 3 gerbang logika dasar yaitu gerbang AND, OR, dan NOT.

            17. PIR Sensor
    
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

a. Lensa Fresnel

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

b. IR Filter

IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

c. Pyroelectric Sensor

Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

d. Amplifier

Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.

e. Komparator

Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.

 


Hampir semua jenis sensor PIR akan memiliki spesifikasi memiliki perbedaan, meskipun semuanya memiliki cara kerja yang sama. Dapat cek perbedaan tersebut dalam datasheet.

  • Ukuran : Persegi
  • Output : Nilai Digital High (3V) saat dipicu (gerakan terdeteksi), dan nilai digital Low saat menganggur (tidak ada gerakan terdeteksi). Panjang pulsa ditentukan oleh resistor dan kapasitor pada PCB.
  • Jangkauan sensitivitas : sampai 20 kaki (6 meters) 110 derajat x 70 derajat jangkauan deteksi
  • Power supply: 3.3V - 5V tegangan input.



     Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.



Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.

            18. Sensor Load Cell

Grafik respon sensor Load Cell


cara kerja dari sensor beban atau load cell ini menyerupai sensor tekanan yakni untuk melakukan pengukuran tekanan pada suatu zat. Beban yang diberikan tadi bisa membuat reaksi pada elemen logam di sensor beban dan itu berakibat pada perubahan bentuk secara elastis.

Sedangkan untuk gaya yang ditimbulkan pada regangan tadi akan dikonversikan ke sinyal listrik yang dilakukan oleh strain gauge.

Spesifikasi Load Cell






4. Percobaan [kembali]
    4.1. Prosedur Percobaan [kembali]

  •  Buka aplikasi proteus
  •  Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen, seperti sensor MQ2, resistor, dioda, relay, motor, led, gerbang nand, gerbang and, transistor, inverter dan baterai
  •  Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
  •  Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
  •  Tambahkan DC voltmeter untuk mengetahui besar tegangan yang dinginkan.
  • Jalankan simulasi rangkaian.
    4.2 Bentuk Rangkaian [kembali]
 




Prinsip Kerja rangkaian
Pada saat telur masuk ke dalam alat, saat terdeteksi bau busuk dari gas sulfida, maka sensor gas MQ 2 aktif dan rangkaian akan merespon selanjutnya lampu LED akan hidup dan merespon ke seven segment sehingga seven segment akan memberikan respon jumlah telor busuk, dan telur busuk akan dipisahkan dengan motor DC yang berada pada rangkaian.

Jika cahaya tidak tembus pada saat telur melewati sensor LDR maka rangkaian akan merespon lampu LED akan hidup dan seven segment dan akan memberikan jumlah telur busuk, setelah itu telur akan dipisahkan oleh motor DC.

Setelah melakukan pengecekan oleh sensor LDR dan Sensor Gas, telur selanjutnya akan di cek apakah ada gerakan atau tidak oleh PIR sensor dan jika telur ada terdeteksi gerakan maka telur akan dipisahkan karena diindikasi telur telah membentuk embrio.

Selanjutnya telur akan ditimbang oleh sensor Load Cell, dan jika massa telur kurang dari yang diingankan maka telur akan dipisahkan ke bagian telur kecil.

5. Video Rangkaian [kembali]

6. Download File [kembali]
File Rangkaian klik disini
Video Rangkaian klik disini
Datasheet MQ2 sensor klik disini
Datasheet Transistor NPN klik disini
Datasheet AND klik disini
Datasheet XOR klik disini
Datasheet Resistor klik disini
Datasheet Dioda klik disini
Datasheet D Flip - Flop 744 Klik disini
Datasheet LDR klik disini
Datasheet NOT klik disini
Datasheet LED klik disini
Datasheet IC 4026 klik disini
Datasheet OP AMP klik disini
Datasheet Relay klik disini
Datasheet NOR klik disini
Datasheet Motor DC klik disini
Datasheet PIR Sensor klik disini
Datasheet Load Cell klik disini
Library Sensor Gas MQ2 klik disini
Library PIR Sensor klik disini
File HTML klik disini

Komentar